Saturday, August 31, 2013

Langkah-langkah menghitung Rencana Anggaran Biaya Bangun Rumah

Rencana anggaran biaya bangun rumah
Membangun sebuah rumah membutuhkan perhitungan yang matang termasuk merencanakan anggaran biaya bangun rumah, nah untuk itu disini penulis akan memberikan tips menghitung RAB ( Rencana anggaran biaya bangun rumah ), Menghitung rencana anggaran biaya bangun rumah dapat dilakukan dengan sistem analisa harga satuan dan m2 bangunan. menghitung RAB ada dua cara masing-masing cara mempunyai kelebihan serta kekurangan tersendiri, seperti jika menggunakan sistem m2 maka perhitungan akan lebih cepat namun dari segi ketelitian akan lebih baik jika menggunakan sistem analisa harga satuan bangunan, berikut ini penjelasan mengenai dua metode perhitungan tersebut

Menghitung Rencana Anggaran biaya bangun rumah sistem m2 bangunan

Pada metode perhitungan ini kita hanya membutuhkan dua data yaitu luas bangunan yang akan dibangun dan harga bangunan per m2 pada waktu dan lokasi kegiatan pembangunan. kelebihan metode ini adalah proses menghitung RAB  dapat dilakukan dengan cepat karena tidak banyak memerlukan waktu pencarian data dan proses berpikir, contoh perhitunganya sebagai berikut:

Contoh Kasus 

Kita akan membangun sebuah rumah sederhana di jakarta dengan ukuran lebar depan 6 m dengan panjang kebelakang 10 m harga bangunan per m2 rumah sederhana +/- Rp.2.500.000,00 ( nilai harga ini hanya sebagai contoh yang pada kondisi sebenarnya dapat bervariasi menyesuaikan spesifikasi penggunaan material dan lokasi pembangunan rumah) berapa biaya bangun rumah sederhana tersebut?
Jawab : Luas bangunan  6m x 10 m = 60m2, jadi rencana anggaran biaya bangun rumah sebesar 60m2 x Rp.2.500.000,00 =  Rp.150.000.000,00 ( Terbilang : seratus lima puluh juta rupiah )


Menghitung biaya bangun rumah sistem analisa harga satuan

Urutan perhitungan RAB rumah secara teliti adalah
1.Membuat gambar rumah yang akan dibangun.
2.Membuat spesifikasi material atau rencana kerja dan syarat bangunan.
3.Membuat rincian daftar perkerjaan yang akan dilaksanakan.
4.Menghitung volume masing – masing item pekerjaan.
5.Mencari daftar harga upah dan bahan terbaru.
6.Menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan.
7.Mengalikan volume dengan analisa harga satuan.
8.Membuat jumlah harga secara keseluruhan.
9.Menambahkan angka hasil perhitungan rencana anggaran biaya bangunan dengan PPN 10% dan nilai keuntungan borongan yang akan diberikan kepada kontraktor.

Contoh Kasus
Jika kita hendak membangun rumah sederhana maka sebelumnya kita buat gambar terlebih dahulu dan rencana material yang akan digunakan lalu bisa membuat rincian item pekerjaan yang akan dihitung harga satuannya, secara umum  misalnya:
•persiapan ( pembersihan lahan, pendatangan material dll )
•pondasi ( galian tanah, pemasangan pondasi batu kali, urugan tanah kembali )
•struktur beton bertulang seperti sloof, kolom dan balok.
•dinding meliputi pasangan dinding batu bata berikut plesteran dan acian.
•rangka atap dan finishing penutup atap rumah.
•Pekerjaan plafond rumah.
•Pekerjaan lantai rumah.
•Instalasi plumbing dan listrik rumah.
•Pengecatan dan perapihan.

Masing-masing item pekerjaan tersebut kemudian dihitung volumenya berdasarkan gambar bangunan yang sudah disertai ukuran, lalu menghitung harga satuan pekerjaan diakhiri dengan mengalikan vollume x harga satuan = harga item pekerjaan.
Contohnya: pada item pekerjaan pasangan batu kali kita hitung volumenya sebesar 10 m3 dengan harga satuan sebesar Rp.400.000,00 maka biaya pekerjaan pasangan batu kali adalah 10m3 x Rp.400.000,00 = Rp.4.000.000,00.

Selanjutnya jika semua item pekerjaan sudah diketahui harganya seperti pada contoh pekerjaan pasangan batu kali maka bisa dijumlahkan secara total RAB rencana anggaran biaya bangun rumah.


0 comments:

Post a Comment